• Archives

  • Categories

  • Top Posts

  • Popular

    • None

Proses Pembuatan Keramik

Membuat keramik memerlukan teknik-teknik yang khusus dan unik. Hal ini berkaitan dengan sifat tanah liat yang plastis dimana diperlukan ketrampilan tertentu dalam pengolahan maupun penanganannya. Membuat keramik berbeda dengan membuat kerajinan kayu, logam, maupun yang lainnya. Proses membuat keramik adalah rangkaian proses yang panjang yang didalamnya terdapat tahapan-tahapan kritis. Kritis, karena tahapan ini paling beresiko terhadap kegagalan. Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Proses awal yang dikerjakan dengan baik, akan menghasilkan produk yang baik juga. Demikian sebaliknya, kesalahan di tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga.

Tahap-tahap membuat keramik

Ada beberapa tahapan proses yang harus dilakukan untuk membuat suatu produk keramik, yaitu:

1. Pengolahan bahan

Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 – 100 mesh.

Pencampuran dan pengadukan bertujuan untuk mendapatkan campuran bahan yang homogen/seragam. Pengadukan dapat dilakukan dengan cara manual maupun masinal dengan blunger maupun mixer.

Pengurangan kadar air dilakukan pada proses basah, dimana hasil campuran bahan yang berwujud lumpur dilakukan proses lanjutan, yaitu pengentalan untuk mengurangi jumlah air yang terkandung sehingga menjadi badan keramik plastis. Proses ini dapat dilakukan dengan diangin-anginkan diatas meja gips atau dilakukan dengan alat filterpress.

Tahap terakhir adalah pengulian. Pengulian dimaksudkan untuk menghomogenkan massa badan tanah liat dan membebaskan gelembung-gelembung udara yang mungkin terjebak. Massa badan keramik yang telah diuli, disimpan dalam wadah tertutup, kemudian diperam agar didapatkan keplastisan yang maksimal.

2. Pembentukan

Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).

Pembetukan tangan langsung

Dalam membuat keramik dengan teknik pembentukan tangan langsung, ada beberapa metode yang dikenal selama ini: teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), dan teknik lempeng (slabbing).

Pembentukan dengan teknik putar

Pembentukan dengan teknik putar adalah keteknikan yang paling mendasar dan merupakan kekhasan dalam kerajinan keramik. Karena kekhasannya tersebut, sehingga keteknikan ini menjadi semacam icon dalam bidang keramik. Dibandingkan dengan keteknikan yang lain, teknik ini mempunyai tingkat kesulitan yang paling tinggi. Seseorang tidak begitu saja langsung bisa membuat benda keramik begitu mencobanya. Diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk melatih jari-jari agar terbentuk ’feeling’ dalam membentuk sebuah benda keramik. Keramik dibentuk diatas sebuah meja dengan kepala putaran yang berputar. Benda yang dapat dibuat dengan keteknikan ini adalah benda-benda yang berbentuk dasar silinder: misalnya piring, mangkok, vas, guci dan lain-lain. Alat utama yang digunakan adalah alat putar (meja putar). Meja putar dapat berupa alat putar manual mapupun alat putar masinal yang digerakkan dengan listrik.

Secara singkat tahap-tahap pembentukan dalam teknik putar adalah: centering (pemusatan), coning (pengerucutan), forming (pembentukan), rising (membuat ketinggian benda), refining the contour (merapikan).

Pembentukan dengan teknik cetak

Dalam keteknikan ini, produk keramik tidak dibentuk secara langsung dengan tangan; tetapi menggunakan bantuan cetakan/mold yang dibuat dari gipsum. Teknik cetak dapat dilakukan dengan 2 cara: cetak padat dan cetak tuang (slip). Pada teknik cetak padat bahan baku yang digunakan adalah badan tanah liat plastis sedangkan pada teknik cetak tuang bahan yang digunakan berupa badan tanah liat slip/lumpur. Keunggulan dari teknik cetak ini adalah benda yang diproduksi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis. Berbeda dengan teknik putar atau pembentukan langsung,

3. Pengeringan

Setelah benda keramik selesai dibentuk, maka tahap selanjutnya adalah pengeringan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang. Tahap-tahap ini menerangkan mengapa harus dilakukan proses pengeringan secara lambat untuk menghindari retak/cracking terlebih pada tahap 1 (Norton, 1975/1976). Proses yang terlalu cepat akan mengakibatkan keretakkan dikarenakan hilangnya air secara tiba-tiba tanpa diimbangi penataan partikel tanah liat secara sempurna, yang mengakibatkan penyusutan mendadak.

Untuk menghindari pengeringan yang terlalu cepat, pada tahap awal benda keramik diangin-anginkan pada suhu kamar. Setelah tidak terjadi penyusutan, pengeringan dengan sinar matahari langsung atau mesin pengering dapat dilakukan.

4. Pembakaran

Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat (Magetti, 1982). Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss). Secara umum tahap-tahap pembakaran maupun kondisi api furnace dapat dirinci dalam tabel.

Pembakaran biscuit

Pembakaran biskuit merupakan tahap yang sangat penting karena melalui pembakaran ini suatu benda dapat disebut sebagai keramik. Biskuit (bisque) merupakan suatu istilah untuk menyebut benda keramik yang telah dibakar pada kisaran suhu 700 – 1000oC. Pembakaran biskuit sudah cukup membuat suatu benda menjadi kuat, keras, kedap air. Untuk benda-benda keramik berglasir, pembakaran biskuit merupakan tahap awal agar benda yang akan diglasir cukup kuat dan mampu menyerap glasir secara optimal.

5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.

Kesemua proses dalam pembuatan keramik akan menentukan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu kecermatan dalam melakukan tahapan demi tahapan sangat diperlukan untuk menghasilkan produk yang memuaskan.

Di bawah ini kami mencantumkan sumber tulisan.  Bagi yang berminat belajar tentang proses pembuatan keramik, silakan kunjungi link di bawah ini…

http://www.studiokeramik.org

33 Responses

  1. gak jelas N tolong kasi tahu britanya itu jgan dari tnah liat sja, if bsa dari bhan lain, pi dtanya udah bgus bgt,,, N tolong di revewu lg soo tanks
    mazgun:
    Ok, kapan2 ditambah dari bahan porselen, kaolin dll. Teknik bikinnya jg beda.

  2. klo bisa tolong juga kasih gambar yang banyak

  3. Artikel yang cukup bagus untuk menambah wawasan akan seni budaya.
    Tapi alangkah lebih baik lagi kalau ada penjelasan yang lebih detail dalam pembuatan keramik ini.
    Seperti komposisi dan bahan apa aja yang harus dipakai, trus cara proses langkah2 buatnya gimana… seperti penjelasan resep msakan gitu… hehehe…..biar gampang dipraktekin….
    mazgun:
    makasih atas commentnya, kapan-kapan saya coba untuk tambahkan proses pembuatan dengan beberapa teknik.

  4. Artikelnya bagus mas, pembahasannya juga gampang dimengerti.
    Tapi kalo bisa mas tolong jelasin juga jenis tanah liat yang dipake apa. soalnya setau saya jenis tanah liat sendiri ada beberapa macam dengan karakteristiknya masing-masing. Jadi setiap jenis butuh perlakuan yang berbeda.( kalo ngga salah ya!!)
    Trus masalah teknik juga kalo bisa lebih dijabarin plus gambarnya. soalnya tiap teknik pasti punya cara sendiri dalam pengolahannya (biar lebih jelas aja !!)

    Ngga ada salahnya juga kalo dikasih saran kira-kira untuk pemula yang bagus dan gampang pake teknik apa.

    Yang terakhir untuk penggalasiran belum dijelasin harus dibakar sampai suhu berapa setelah di biskuit.

    faktor apa saja yang harus diperhatikan ketika nge-glasir ada ngga?

    masalahnya temen saya pernah nge-glasir tapi ngga tau caranya, trus dia asal celup aja. setelah dibakar ternyata nempel di tungku dan ngga bisa dilepas. baru diketahui ternyata ketika nge-glasir bagian bawah atau dasar jangan sampe kena glasiran soalnya bisa nempel.

    jadi kalo bisa tolong ditambahin faktor apa aja (selain yang disebut diatas) yang harus kita perhatiin pas nge-glasir!!

    gitu aja sih mas, syukur-2 bisa jadi masukan.
    Sory banget ya mas banyak permintaan!! he…he… Makasih. Semangat!!!
    mazgun:
    Wow…kritis bgt,
    Artikel ini diambil dari http://www.studiokeramik.org/. Di sana proses pembuatan seni keramik dipelajari lebih mendalam. Jadi untuk belajar lebih banyak tentang proses pembuatan, teknik, dan bahan seni keramik kami menganjurkan mengunjungi web tersebut. Artikel ini hanya sebagai tautan bagi siswa untuk belajar tentang seni keramik. Maturnuwun…

  5. terus….bahaya apa yang biasa terjadi dalam proses pembuatan keramik..

    terus… pengendalian bahaya itu ada gak??
    buat dong….

  6. mas tolong dikasih yahu cara mengolah tanah menjadi plastis…mulai dari mencari tanah yang bagaimana dan siap untuk dibentuk

  7. Trima kasih ya atas infonya.. wordpressnya berguna
    saya copas ya, buat tugas nih

  8. tentang tanah pa sih yang bagus untuk pembuatan keramik???????????????????????

  9. saya masih penasaran kalau gak melihat langsung 😀

  10. glasir…untuk membuat kilau keramik ? tolong di jelaskan saya newbe samasekali awam….terus kalo beli dimana ? harga ? tolong pak saya sangat ingin seklai bisa membuat keramik…

  11. terima kasih, sangat membantu.. prosesnya menarik juga ya ternyata 🙂

  12. ada nggak contoh seni rupa terapan beserta fungsinya masing*?? 10 buah. karna ak dpt tugas itu.
    thx b4

  13. TAMBAH LAGI GAMBAR YANG BANYAK

  14. Pa Klo Jenis Tanah Liat di stiap daerah nya..kwalitasnya beda” gak….?

  15. lalier amat bikinnya…………..

  16. tambah gmbr lebih bnyk…yaaaaaaaaaaa……………..

  17. klo bsa jgn di isiin proses pembuatannya aja, tpi di isiin bahan atau perlengkapannya gtu
    tpi ni bagus jga, cma kurang aja dya,,,
    🙂

  18. Dimana beli glasir ya ?

  19. agar keramik nya bertahan lama!
    apa sih yg di campurkan??

  20. gimana cara pembakaran tanpa tungku di tempat terbuka

  21. bagi rekan yang membutuhkan tepung kaolin untuk pembuatan keramik.kami siap mensupli,harga kami jamin murah,karna kami pertambangan langsung. berminat hub 08175750078

  22. mas gimana sih supayah tampilan blognya menarik..

  23. tanx ya…

    membantu bnget 😀

  24. ?MAKASIH BANGET YA 🙂
    BISA BUAT TUGAS SENI BUDAYA KU DAN TEMAN..
    SUKSES TERUS INFONYA.

  25. penggleseran tu apa maksudnya,memang bahan yg d gunakan apa aja bos ,selain tali(tanah liat)

  26. Perbanyakan materi tahun sekarang lagi..

  27. mas kalau bisa tolong di jelaskan tentang teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), dan teknik lempeng (slabbing). dan suhu pada pembakaran apakah harus slalu stabil? terimakasih

  28. Terimakasih untuk langkah pembuatan keramik ini ,karena sangat membantu mengerjakan pr saya

  29. yang mana cara pembuatan keramik??

  30. nice

Leave a comment